
Baru Dua Hari, Bro Ron Unggul Sementara di Pemilihan Ketua Umum PSI, Kaesang Tertinggal Tipis
14 Juli 2025 - dibaca 27 kaliPartai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah menyelenggarakan Pemilu Raya untuk menentukan Ketua Umum periode 2025–2030. Pemilihan yang berlangsung secara daring sejak 12 Juli dan akan berakhir pada 18 Juli ini melibatkan lebih dari 187 ribu kader terverifikasi di seluruh Indonesia.
Dalam hasil sementara yang dirilis per Senin (14/7), Ronald Aristone Sinaga, atau yang akrab disapa Bro Ron, memimpin perolehan suara, mengungguli Ketua Umum petahana, Kaesang Pangarep. Kaesang, yang merupakan putra mantan Presiden Joko Widodo, saat ini berada di posisi kedua, disusul oleh Agus Mulyono Herlambang di urutan ketiga.
Plt Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menegaskan bahwa hasil tersebut masih bersifat sementara dan dapat berubah hingga masa pemungutan suara berakhir. “Proses masih berjalan. Antusiasme kader sangat tinggi, dan kami mendorong seluruh pemilih yang telah terverifikasi untuk turut berpartisipasi hingga batas waktu yang ditentukan,” ujarnya dalam keterangan pers.
Pemilu Raya PSI kali ini dilaksanakan melalui platform digital vote.psi.id, sebagai bagian dari komitmen partai terhadap transparansi dan modernisasi sistem demokrasi internal.
Puncak acara pemilihan ini akan berlangsung dalam Kongres Nasional PSI yang digelar di Kota Solo pada 19–20 Juli 2025. Mantan Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir dan mengisi sesi diskusi khusus pada malam pembukaan. Kongres ini juga akan menjadi momentum penting bagi PSI untuk mengumumkan rebranding partai, termasuk peluncuran logo baru.
Pengamat politik menilai hasil Pemilu Raya ini akan menentukan arah baru PSI, terutama pasca Pemilu Nasional 2024 dan di tengah dinamika politik nasional yang mulai memanas menjelang Pemilu Daerah serentak 2027. Kaesang yang sebelumnya menjadi simbol regenerasi politik muda, kini harus bersaing ketat dengan Bro Ron yang mengusung gagasan pembaruan struktural dan akar rumput.
PSI menegaskan bahwa pemilihan ini dilakukan secara demokratis dan terbuka, tanpa intervensi eksternal. Hasil final akan diumumkan secara resmi dalam Kongres Nasional, bersamaan dengan pengesahan Ketua Umum terpilih dan penyusunan struktur kepengurusan baru.