Keputusan Logis Surya Paloh, The King Maker?
03 September 2023 - dibaca 885 kaliSetelah dideklarasikannya Cak Imin sebagai bacawapres untuk pasangan Anies Baswedan, banyak pengamat politik menjadikan topik ini sebagai bahan diskusi yang menarik. Terlepas dari etis atau tidaknya cara Nasdem mengajak PKB berkoalisi tanpa dibahas dengan Demokrat dan PKS, langkah Surya Paloh ini dianggap sebuah dinamika politik yang wajar. Bahkan beberapa menganggapnya sebagai runtutan langkah berani Surya Paloh selama kontestasi Pemilu 2024 ini.
Dimulai dari pengumuman 3 capres rekomendasi dari Nasdem, yakni Anies, Ganjar dan Andika. Dimana saat itu Anies sedang menghadapi permasalahan dengan KPK terkait Formula-E, kemudian Ganjar Pranowo merupakan kader PDIP, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sendiri pada saat itu belum terlalu populer sebagai nama yang berlalu lalang di bursa calon presiden.
Kemudian pendeklarasian Anies Baswedan sebagai bacapres yang akan diusung Nasdem saat itu juga seolah Nasdem memasang dada membela Anies ketika KPK semakin gencar mengusut masalah Formula-E.
Dan yang terakhir tentu saja ketika Nasdem mengajak PKB bergabung dengan menawarkan posisi Cawapres kepada Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Keputusan Surya Paloh ini dimata para pengamat politik dianggap sebagai langkah cepat melihat kesempatan ketika posisi Cak Imin sebagai bacawapres di koalisi KKIR semakin tidak aman setelah Prabowo mengganti nama koalisi tanpa berkoordinasi dengan PKB. Ini merupakan pengamatan yang jeli dari seorang Surya Paloh. PKB keluar dari koalisi KKIR, PKB yang notabene memiliki dukungan dari warga NU, pastinya akan lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan peta pendukung AHY dari Demokrat.