India Mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaraan Kontroversial yang Mendiskriminasi Muslim

India telah menjadi sorotan dunia karena langkahnya untuk melaksanakan Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan yang kontroversial yang telah mengundang kritik tajam. Rancangan undang-undang tersebut, yang disebut Citizenship Amendment Bill (CAB), memicu ketegangan politik dan sosial di seluruh negeri karena keputusannya untuk mengesampingkan Muslim dari proses kewarganegaraan.

Rancangan Undang-Undang ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang diskriminasi agama di India, sebuah negara yang dikenal karena pluralitas agama dan budaya yang kaya. Dalam pelaksanaannya, CAB memberikan jalur kewarganegaraan cepat kepada para pengungsi dari Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan yang non-Muslim, sementara bagi warga yang beragama Islam tidak akan mendapatkan hak ini.

Langkah ini telah memicu protes besar-besaran di seluruh India, dengan ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan ini. Para kritikus mengatakan bahwa langkah tersebut bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan sekuler India, serta melanggar prinsip-prinsip kewarganegaraan yang adil dan inklusif.

Pemerintah India, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, membela keputusannya dengan menyatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada minoritas agama yang menghadapi persekusi di negara-negara tetangga. Namun, banyak yang menuduh bahwa undang-undang ini hanyalah bagian dari agenda politik yang lebih besar untuk memarginalkan Muslim di India.

Dalam konteks ketegangan yang semakin meningkat antara komunitas Hindu dan Muslim di India, langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi peningkatan konflik agama dan ketegangan sosial. Sejumlah analis politik memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa memicu ketidakstabilan dan ketidakpercayaan di antara beragam kelompok agama dan etnis di India.